Archive for April 2017


1. Analisis dan Desain Terstruktur (Structured System Analysis and Design (SSAD))
Metodologi yang umumnya digunakan dalam pembangunan sistem berbasis komputer dalam dunia bisnis dan industri saat ini adalah metode analisis dan design terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD). Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata.
Melalui SSAD, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
Elemen Perancangan Terstruktur:
1.   Modul merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi program yang terdiri dari : input(masukan), output(keluaran), fungsi, mekanisme dan data internal. Contoh : Foxpro / Pascal (Procedure, function), COBOL (Program, section,paragraph), FORTRAN (subroutine).
2.   Bagan terstruktur (Structured Chart) : Menggambarkan partisi sistem ke dalam : modul-modul, organisasi, dan komunikasi. Keuntungannya ; Menggunakan gambar, Dapat dipartisi, Fleksibel, Input sangat berguna pada implementasi, Membantu pemeliharaan (maintenance) dan modifikasi.
3.   Strategi Perancangan : Mentransformasikan hasil analisis (DFD) menjadi Bagan Terstruktur, untuk diimplementasi. DFD memperlihatkan aliran data dan informasi dari sistem. Jika dalam suatu DFD aliran datanya ditentukan oleh suatu data item, misalnya ‘T’ yang mempunyai nilai/ karakteristik tertentu, kemudian nilai ini akan mempengaruhi atau menentukan arah aliran data (men-trigger arah), maka titik proses dimana terjadi percabangan arah aliran data tsb disebut titik pusat transaksi
4.   Optimasi dari perancangan (Design Heuristic). Metodologi Perancangan Terstruktur

1.   Metodologi pemecahan fungsional : Metodologi ini menekankan pada pemecahan sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang, dan diterapkan.
2.   Metodologi berorientasi data : Metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan diproses.
3.   Prescriptive methodologies : Metodologi ini merupakan metodologi yang dikembangkan oleh sistem house dan pabrik-pabrik perangkat lunak dan tersedia secara komersial dalam paket-paket program.

Kelebihan dan Kekurangan  Analisis dan Desain Terstruktur (Structured System Analysis and Design (SSAD))

Kelebihan SSAD
1.      Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
2.      SSAD merupakan pendekatan visul, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer
3.      Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD bagus untuk digunakan
4.      SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industri
5.      SSAD sudah diterapkan begitu lama sehinga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan
6.      SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
7.      SSAD relative simple dan mudah dimengerti

Kekurangan SSAD
1.      SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional
2.      Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
3.      Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses
4.      Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena system telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan
5.      Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untik melakukan evaluasi.
6.      Pada SAAd sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan memulai membuat system
7.      SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna
8.      SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek.

2.OOAD (Object Oriented Analisys and Design)
OOAD adalah metode analisis yang memerikasa requirements dari sudut pandang kelas kelas dan objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan yang mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek system atau subsistem.OOAD merupakan cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek,yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.

Kelebihan dan Kekurangan  OOAD(Object Oriented Analisys and Design)

 Kelebihan OOAD (Object Oriented Analisys and Design)
1.     Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system.
2.     Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan dan penggunaan kembali (re-use) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD.
3.      Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisi, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan system.
4.      Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi system.
5.      Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di-mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam system. Hal ini memudahkan dalam memahami desain.
6.     Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebenaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan system yang kompleks.
7.      Encapsulasi data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
8.      OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
9.      Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memecah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang di-manage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. System yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.

Kekurangan OOAD
1.      Pada awal desain OOAD, system mungkin akan sangat simple.
2.      Pada OOAD lebih focus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
3.      Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
4.      Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan system.
5.      Seringkali pemrograman berorientasi obyek digunakan untuk melakukan analisis terhadap fungsional site, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional system.
6.     OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama.
7.      Metodologi pengembangan system denga OOAD menggunakan konsep re-use. Re-use merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap re-use, akan sangat sulit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar.



Pertanyaan :
1. Apa gunanya Milestone dalam suatu Manajemen Proyek ?


Nama : Uji regien iberto
Nim   : D1041151044



Analisis dan Desain Terstruktur (Structured System Analysis and Design (SSAD)) dan OOAD (Object Oriented Analisys and Design)

Posted by : kegiatanmahasiswabaruteknikinformatikauntan2015 0 Comments

- Copyright © Welcome to my Blog Kampong Melayu - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -