Analisis dan Desain Terstruktur (Structured System Analysis and Design (SSAD)) dan OOAD (Object Oriented Analisys and Design)
Posted by : kegiatanmahasiswabaruteknikinformatikauntan2015
Rabu, 26 April 2017
1. Analisis dan Desain Terstruktur (Structured System Analysis and Design (SSAD))
Metodologi yang umumnya
digunakan dalam pembangunan sistem berbasis komputer dalam dunia bisnis dan
industri saat ini adalah metode analisis dan design terstruktur (Structured
Analisys and Design / SSAD). Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang
merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan
dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan
dalam dunia nyata.
Melalui SSAD,
permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem
akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai
dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan,
dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas
kesalahan).
Elemen Perancangan
Terstruktur:
1. Modul
merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi program yang terdiri dari
: input(masukan), output(keluaran), fungsi, mekanisme dan data internal. Contoh
: Foxpro / Pascal (Procedure, function), COBOL (Program, section,paragraph),
FORTRAN (subroutine).
2. Bagan
terstruktur (Structured Chart) : Menggambarkan partisi sistem ke dalam :
modul-modul, organisasi, dan komunikasi. Keuntungannya ; Menggunakan gambar,
Dapat dipartisi, Fleksibel, Input sangat berguna pada implementasi, Membantu
pemeliharaan (maintenance) dan modifikasi.
3. Strategi
Perancangan : Mentransformasikan hasil analisis (DFD) menjadi Bagan
Terstruktur, untuk diimplementasi. DFD memperlihatkan aliran data dan informasi
dari sistem. Jika dalam suatu DFD aliran datanya ditentukan oleh suatu data
item, misalnya ‘T’ yang mempunyai nilai/ karakteristik tertentu, kemudian nilai
ini akan mempengaruhi atau menentukan arah aliran data (men-trigger arah), maka
titik proses dimana terjadi percabangan arah aliran data tsb disebut titik
pusat transaksi
4. Optimasi
dari perancangan (Design Heuristic). Metodologi Perancangan Terstruktur
1.
Metodologi pemecahan fungsional : Metodologi ini menekankan pada pemecahan
sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah
untuk dipahami, dirancang, dan diterapkan.
2.
Metodologi berorientasi data : Metodologi ini menekankan pada karakteristik
data yang akan diproses.
3.
Prescriptive methodologies : Metodologi ini merupakan metodologi yang
dikembangkan oleh sistem house dan pabrik-pabrik perangkat lunak dan tersedia
secara komersial dalam paket-paket program.
Kelebihan dan
Kekurangan Analisis dan Desain Terstruktur (Structured System Analysis
and Design (SSAD))
Kelebihan SSAD
1. Milestone
diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
2. SSAD
merupakan pendekatan visul, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh
pengguna atau programmer
3. Penggunaan
analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD bagus untuk digunakan
4. SSAD
merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industri
5. SSAD
sudah diterapkan begitu lama sehinga metode ini sudah matang dan layak untuk
digunakan
6. SSAD
memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
7. SSAD
relative simple dan mudah dimengerti
Kekurangan SSAD
1. SSAD
berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional
2. Sedikit
sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
3. Prinsip
dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan
akan berubah pada setiap proses
4. Interaksi
antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena system telah
didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan
5. Selain
dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk
mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untik
melakukan evaluasi.
6. Pada
SAAd sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan
memulai membuat system
7. SSAD
tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna
8. SSAD
tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek,
karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman
terstruktur, tidak berorientasi pada obyek.
2.OOAD (Object
Oriented Analisys and Design)
OOAD adalah metode
analisis yang memerikasa requirements dari sudut pandang kelas kelas dan objek
yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan yang mengarahkan arsitektur
software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek system
atau subsistem.OOAD merupakan cara baru dalam memikirkan suatu
masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia
nyata. Dasar pembuatan adalah objek,yang merupakan kombinasi antara struktur
data dan perilaku dalam satu entitas.
Kelebihan dan Kekurangan
OOAD(Object Oriented Analisys and Design)
Kelebihan OOAD (Object Oriented Analisys and Design)
1.
Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan
system.
2.
Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi,
ketangguhan dan penggunaan kembali (re-use) kode program lebih tinggi
dibandingkan dengan metode OOAD.
3.
Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisi, sehingga meningkatkan
komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan system.
4. Analis
dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi system.
5. Relasi
obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di-mapping dengan baik seperti
kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam system. Hal ini memudahkan dalam
memahami desain.
6.
Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap
kebenaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan
system yang kompleks.
7. Encapsulasi
data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan
memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
8. OOAD
memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan
mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
9.
Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memecah masalah
menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang di-manage secara
terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan
pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan
kompetitif. System yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
Kekurangan OOAD
1. Pada
awal desain OOAD, system mungkin akan sangat simple.
2. Pada
OOAD lebih focus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
3. Pada
OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
4.
Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang
dibutuhkan system.
5.
Seringkali pemrograman berorientasi obyek digunakan untuk melakukan
analisis terhadap fungsional site, sementara metode OOAD tidak berbasis pada
fungsional system.
6.
OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda
dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah team
developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD karena mereka
sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama.
7. Metodologi
pengembangan system denga OOAD menggunakan konsep re-use. Re-use merupakan
salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun
demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap re-use, akan sangat sulit untuk
menerapkan konsep ini pada skala besar.
Pertanyaan :
1. Apa gunanya Milestone
dalam suatu Manajemen Proyek ?
Nama : Uji regien iberto
Nim : D1041151044